Kamis, 20 Oktober 2011

Networking Computer

Terdapat beberapa jenis “network” antara lain: Local Area Network(LAN), Wide Area Network(WAN), Metropolitan Area Network(MAN), Campus Area Network(CAN), Ethernet network, Token Ring Network, Fiber Distributed Data Interface(FDDI) network, Asynchronous Transfer Mode(ATM) network, frame-relay network, T1 network, DS3 network, bridged network, routed network, and point-to-point network. Jika anda cukup tua untuk mengingat program bernama Laplink yang memperbolehkan anda untuk meng-copy file dari satu komputer ke komputer lain melalui sebuah kabel port paralel khusus, anda dapat mengatakan koneksi jenis tersebut juga termasuk “network”. Walaupun tidak besar (hanya dapat terdiri dari dua komputer) ataupun tidak terlalu cepat namun ada pengiriman data dari suatu komputer ke komputer lain melalui sebuah koneksi.


“Computer Network” adalah sekumpulan autonomus computer yang saling terhubung dalam satu teknologi. Dua komputer dikatakan terhubung apabila keduanya dapat saling bertukar informasi. Koneksi yang ada tidak harus melalui kabel tembaga, bisa juga mengguanakan medium lain seperti fiber optic, gelombang mikro, inframerah, dan atau satelit komunikasi. Salah satu contoh dari “computer network” adalah internet,dimana internet ini bukan merupakan sebuah network tunggal melainkan network dari network lainnya.
Koneksi adalah konsep yang penting. Hal ini yang membedakan “network” sesungguhnya dengan “sneaker net“. Dalam sneaker net, informasi ditransfer dari satu komputer ke komputer lain dengan menggunakan removable media. Ketika memasukkan sebuah floppy disk ke dalam sebuah komputer, tidak ada indikasi bahwa file yang ada berasal dari komputer lain karena tidak adanya koneksi. Sebuah koneksi melibatkan beberapa hal seperti pengalamatan atau pengidentifikasian sebuah node dalam sebuah network (walaupun itu hanya master/slave atau primary/secondary).
Terdapat pengartian yang membingungkan dalam literatur antara sebuah “computer network” dengan sebuah “distributed system”. Kunci perbedaan diantara keduanya adalah sebuah “distributed system” adalah sekumpulan komputer independen yang tampak ke user sebagai satu kesatuan sistem. Biasanya, sebuah “distributed system” memiliki satu model atau paradigma yang tampak ke user. Tidak jarang sebuah layer software yang berjalan di atas sebuah sistem operasi, yang disebut middleware, bertanggung jawab untuk mengimplementasikan model ini. Contoh “distributed system” yang sudah banyak diketahui adalah World Wide Web, yang semuanya tampak sebagai dokumen (halaman web).
Sedangkan dalam “computer network”, tidak ada kesatuan, model ,dan software. User dihadapkan langsung kepada mesin yang sesungguhnya, tanpa ada usaha dari sistem untuk membuat mesin tersebut terlihat dan berperilaku sebagai satu kesatuan. Jika mesin terdiri dari beberapa hardware yang berbeda dan beberapa sistem operasi yang berbeda, maka semua itu dapat dilihat oleh user. Jika user ingin menjalankan sebuah aplikasi di sebuah mesin remote, maka user harus log on ke dalam mesin tersebut dan menjalankannya di sana.
Sebagai efeknya, sebuah “distributed system” adalah sistem software yang dibangun di atas sebuah “network”. Sehingga , perbedaan di antara “computer network” dan “distributed system” terletak pada software(terutama sistem operasi), bukan pada hardware-nya.
Namun, kedua hal tersebut saling overlap satu sama lain. Sebagai contoh, keduanya, baik “computer network” dan “distributed system”, sama-sama butuh melakukan perpindahan data ke tempat lain. Perbedaannya terletak pada siapa yang memerintahkan untuk melakukan perpindahan itu, apakah sistem atau user itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar